TaHukah apa yang tersimpan dalam rongga dadaku ?
bersemayam sejuta mimpi yang belum usai
dalam detik detik waktu yang berdetak
Masih berjuang untuk merangkai mimpi
semua begitu sulit, lama dan tak pasti
kulelah meretas waktu
tertawa begitu mudah
namun membuat jiwa tertawa
selaksa beban menghadang
Tahukah ?
aku punya kotak hati yang mati
terkunci rapat dalam Jiwa
yang kuncinya kubuang kedasar laut
Bolehkah kutahu apa rasanya bahagia ?
tapi jangan tanya kepadaku berapa kali bahagiakan
Bisakah kau ceriatakan apa rasanya di cinta ?
tapi kupaham rasanya kecewa
aku punya perhiasan yang terbuat dari untaian airmata
dan kalungan lara dan bemahkota kesunyian
mengapung anganku tentang cinta
pernah sekali hadir tapi fatamorgana
Kini kumasukan cinta dalam kotak hatiku
kubawa kepantai kukubur kutimbun dengan pasir
di bibir pantai
ku tutup dengan semen
kusamarkan dengan pohon cinta dari plastik
hingga tak ada orang yang tahu bahwa
dibawah pasir itu ada terkubur hatiku
semoga ombak tak mengerusnya
biar abadi membeku hingga membatu
kuayakin mereka tak akan pernah tahu ...
bagaimana bentuk hatiku ....?
BIRU INDAH BIRU DAMAI
Minggu, 05 Juni 2011
DAN DIAMKU BY Hening Senja
Aku lihat engkau sembunyi dibalik rembulan
Menatapku dari kejauhan dengan pikir yang tersimpan
Dan apa yang ingin engkau buktikan lagi sebagai pertanda
Jika kesaksian bintang pun engkau ragukan adanya
Pergilah jika itu inginmu bersama rembulan yang malu
Walau akan menghilangkan terang dan sisakan gelap untukku
Tanpa kataku menatapmu hingga mentari pun engkau bawa berlalu
Yang akan sisakan dendang pilu untukku menjadi kelabu
Aku bukan matahari yang akan selalu berikan hangat kala setiap kedinginan
Dan juga bukan bulan yang selalu akan purnama untuk berikan cahaya kala gelap malam
Lihatlah aku disini yang hanya sebagai manusia biasa sama sepertimu
Yang akan menjadi mengkhilaf kala gundahku mulai bertalu dalam cekam
Tak perlu sanjung puji tapi cukupkan dengan sederhana
Dan katakanlah apa adanya bukan karena ada apanya
Sejatinya hakekat akan mengukir diri walau dalam bayang
Menjadikan yang ditanam akan dituai masa datang
Andai waktu itu masa berpihak kepadaku
Akan ku kembalikan saat itu agar engkau pun tahu
Betapa ini bukan kesalahanku sepenuhnya mengikat
Tapi salahmu yang beraikan cerita dalam panggung kemelut
Dan diamku
Adalah sebuah kehormatanmu andai engkau sedari itu
Ketika saat warta tersiar dimana muaranya berada
Senjata heningku membungkus walau maki tulus menghendakiku
Ku tak berharap engkau menarikku dari kehinaaan ini
Tapi ku hanya berharap engkau tahu apa yang telah engkau lakukan
Karena semua ini adalah kado termanis dari lisan yang berkicau
Hingga tebarkan amis darah yang mencari ada berada bertuan
Aku izinkan lepasmu dari pergi yang diminta
Seikhlas embun yang menetes pagi lalu sirna perlahan
Ku akan simpan kisah ini agar tiada terusik melegenda
Hingga tiada sesal pada awal mula menuju akhir yang tiada akhir
Menatapku dari kejauhan dengan pikir yang tersimpan
Dan apa yang ingin engkau buktikan lagi sebagai pertanda
Jika kesaksian bintang pun engkau ragukan adanya
Pergilah jika itu inginmu bersama rembulan yang malu
Walau akan menghilangkan terang dan sisakan gelap untukku
Tanpa kataku menatapmu hingga mentari pun engkau bawa berlalu
Yang akan sisakan dendang pilu untukku menjadi kelabu
Aku bukan matahari yang akan selalu berikan hangat kala setiap kedinginan
Dan juga bukan bulan yang selalu akan purnama untuk berikan cahaya kala gelap malam
Lihatlah aku disini yang hanya sebagai manusia biasa sama sepertimu
Yang akan menjadi mengkhilaf kala gundahku mulai bertalu dalam cekam
Tak perlu sanjung puji tapi cukupkan dengan sederhana
Dan katakanlah apa adanya bukan karena ada apanya
Sejatinya hakekat akan mengukir diri walau dalam bayang
Menjadikan yang ditanam akan dituai masa datang
Andai waktu itu masa berpihak kepadaku
Akan ku kembalikan saat itu agar engkau pun tahu
Betapa ini bukan kesalahanku sepenuhnya mengikat
Tapi salahmu yang beraikan cerita dalam panggung kemelut
Dan diamku
Adalah sebuah kehormatanmu andai engkau sedari itu
Ketika saat warta tersiar dimana muaranya berada
Senjata heningku membungkus walau maki tulus menghendakiku
Ku tak berharap engkau menarikku dari kehinaaan ini
Tapi ku hanya berharap engkau tahu apa yang telah engkau lakukan
Karena semua ini adalah kado termanis dari lisan yang berkicau
Hingga tebarkan amis darah yang mencari ada berada bertuan
Aku izinkan lepasmu dari pergi yang diminta
Seikhlas embun yang menetes pagi lalu sirna perlahan
Ku akan simpan kisah ini agar tiada terusik melegenda
Hingga tiada sesal pada awal mula menuju akhir yang tiada akhir
ENGKAU TETAP ADA DI HATI BY Dio Vinto
aku mengenal mu secara sederhana
dari awal yang tak sengaja
hanya tegur sapa adanya
kini nama mu memenuhi rongga dada
ketika itu,...
santun ku sambangi bilik mu
setangkai mawar kuberikan untuk mu
sebagai salam perkenalan
kau sambut dengan seulas senyuman
malam itu,
sebuah lilin penerang saksi bisu kita
di pojok kita berdua,
bersama melahap nuansa romansa
di pinggir pantai kuta
di atas sebuah karang
kita duduk berdua
menikmati malam bersama sang bulan
sesekali rambut mu tergerai di belai angin kuta
kau rebahkan kepala di bahu dg manja
dan ketika aku bisikan di telinga
engkau terdiam tanpa kta
seakan tak percaya dg apa yang ku katakan
hanya kerling mata mu serupa bintang
termaknai sejuta keindahan
masih ingatkah engkau sayang ,..
sejak saat itu hingga kini dan pada saat nya nanti
engkau tetap ada di hati
dari awal yang tak sengaja
hanya tegur sapa adanya
kini nama mu memenuhi rongga dada
ketika itu,...
santun ku sambangi bilik mu
setangkai mawar kuberikan untuk mu
sebagai salam perkenalan
kau sambut dengan seulas senyuman
malam itu,
sebuah lilin penerang saksi bisu kita
di pojok kita berdua,
bersama melahap nuansa romansa
di pinggir pantai kuta
di atas sebuah karang
kita duduk berdua
menikmati malam bersama sang bulan
sesekali rambut mu tergerai di belai angin kuta
kau rebahkan kepala di bahu dg manja
dan ketika aku bisikan di telinga
engkau terdiam tanpa kta
seakan tak percaya dg apa yang ku katakan
hanya kerling mata mu serupa bintang
termaknai sejuta keindahan
masih ingatkah engkau sayang ,..
sejak saat itu hingga kini dan pada saat nya nanti
engkau tetap ada di hati
PELUKAN KASIH BY Riesna Zasly
Ku cari dakapan itu
meredah pekat malam
hening awan nan berbisik
melesu semilir angin
mengamit sepi
Ku raih pelukan itu
menyongsong arakan mega
jingga bening mengkanvas ufuk
mengkaku latar langit
mengheret sunyi
Ku gapai celoni itu
menyelusur lata ilalang
margasatwa jinak menyisih diri
menghindar tanpa pamit
mengoyah sati
Ku landaskan doa pilu
menadah ke titian muka
mencebis hadrat mengerah sendu
mempaut damai nubari
dari kendungan-Mu nan jati
riesna zasly
meredah pekat malam
hening awan nan berbisik
melesu semilir angin
mengamit sepi
Ku raih pelukan itu
menyongsong arakan mega
jingga bening mengkanvas ufuk
mengkaku latar langit
mengheret sunyi
Ku gapai celoni itu
menyelusur lata ilalang
margasatwa jinak menyisih diri
menghindar tanpa pamit
mengoyah sati
Ku landaskan doa pilu
menadah ke titian muka
mencebis hadrat mengerah sendu
mempaut damai nubari
dari kendungan-Mu nan jati
riesna zasly
RINDUKU BY Saputra Wijaya Arie
Rinduku selalu mengalirkan namamu
namamu selalu detakkan jantungku
sulit kubendung naluri itu
selalu begitu dalam setiap waktu
Dan akhirnya akulah yg terpuruk dalam rasa itu
rasa yg slalu menyerangku
yg mungkin kau tak pernah ingat dan tak pernah tau
sungguh rasa itu menyiksa batinku
Rasa dan asaku padamu terukir begitu jelas di tulang rusukku
mengalir deras di aliran darahku
memukul keras membuat lebih cepat detak jantungku
memacu otakku tuk slalu mengingatmu
Seperti menghitung jutaan bintang di malam hari
seperti menghitung rinai hujan yang jatuh ke bumi
seperti menghitung hamparan pasir di pantai ini
seperti menghitung jutaan rindu yg ku simpan ini
Adakah kau merasakan
rasa rindu yg sangat mendalam
yg sulit tuk ku ungkapakan
hanya tuk dirimu seorang
namamu selalu detakkan jantungku
sulit kubendung naluri itu
selalu begitu dalam setiap waktu
Dan akhirnya akulah yg terpuruk dalam rasa itu
rasa yg slalu menyerangku
yg mungkin kau tak pernah ingat dan tak pernah tau
sungguh rasa itu menyiksa batinku
Rasa dan asaku padamu terukir begitu jelas di tulang rusukku
mengalir deras di aliran darahku
memukul keras membuat lebih cepat detak jantungku
memacu otakku tuk slalu mengingatmu
Seperti menghitung jutaan bintang di malam hari
seperti menghitung rinai hujan yang jatuh ke bumi
seperti menghitung hamparan pasir di pantai ini
seperti menghitung jutaan rindu yg ku simpan ini
Adakah kau merasakan
rasa rindu yg sangat mendalam
yg sulit tuk ku ungkapakan
hanya tuk dirimu seorang
ALAM CINTA BY Dio Vinto
Alam yg selalu mengidungkan dawai- dawai kerinduan
Pada cahaya mutiara dari dasar samudera biru
Lewat pucuk-pucuk pohon ia kirimkan berita
Di dahan dan ranting ia torehkan cerita
Lembar demi lembar daun ia tuliskan derita
Berpeluh gauli ombak dan pantai
Bersauh arungi luasnnya samudera
Tak mengeluh telususri lembah dan ngarai
Berteduh di bawah teriknya matahari
Pandora cahaya mutiara telah membutakan mata
Pendar memudar di tiup angin senja
Rinai gerimis mengiring derai-derai asmara
Berasma hujan menari di tengah malam gulita
Berharap seberkas cahaya menyapa
Alam yg selalu nyanyikan lagu cinta
Dipetik Harpa angin menyayat jiwa
Menelisik setiap jari-jari bercahaya
Membisik setiap daun pintu berkata
Mengusik sukma lelaku tapa berata
Berderik bagai kumbang malam terluka
Duhai jiwa yg di mabuk cinta
Ketahuilah:
Cahaya itu ada di hati
Terpagari cinta suci nan abadi
Biar angin bawa sejuta kerinduan
Mutiara tenang di dalam lautan
Nyanyikanlah kidung suci
Tempat tautan hati rebahklan diri
Pada kaki langit dan bahu bumi
Bersujulah semua yg mengimani
Dialah Guru sejati, sejatinya Guru
Pada cahaya mutiara dari dasar samudera biru
Lewat pucuk-pucuk pohon ia kirimkan berita
Di dahan dan ranting ia torehkan cerita
Lembar demi lembar daun ia tuliskan derita
Berpeluh gauli ombak dan pantai
Bersauh arungi luasnnya samudera
Tak mengeluh telususri lembah dan ngarai
Berteduh di bawah teriknya matahari
Pandora cahaya mutiara telah membutakan mata
Pendar memudar di tiup angin senja
Rinai gerimis mengiring derai-derai asmara
Berasma hujan menari di tengah malam gulita
Berharap seberkas cahaya menyapa
Alam yg selalu nyanyikan lagu cinta
Dipetik Harpa angin menyayat jiwa
Menelisik setiap jari-jari bercahaya
Membisik setiap daun pintu berkata
Mengusik sukma lelaku tapa berata
Berderik bagai kumbang malam terluka
Duhai jiwa yg di mabuk cinta
Ketahuilah:
Cahaya itu ada di hati
Terpagari cinta suci nan abadi
Biar angin bawa sejuta kerinduan
Mutiara tenang di dalam lautan
Nyanyikanlah kidung suci
Tempat tautan hati rebahklan diri
Pada kaki langit dan bahu bumi
Bersujulah semua yg mengimani
Dialah Guru sejati, sejatinya Guru
BAHTERA CINTA BY Melody Chintari Alamanda
Ketika kami memutuskan untuk saling mengerti
kami biarkan dua hati kami berbicara
tentang impian-impian kami
tentang hasrat & keindahan
kemudian kami menjadi taqjub
karena ternyata kami begitu berbeda
sekaligus juga begitu serasi
Maka kamipun berjanji untuk menyatukan
kedua hati kami dalam satu bahtera agar yang berbeda
meski berbeda namun serasi
agar yang kosong dapat terisi dengan sempurna
agar segala impian dapat kami wujudkan berdua
karena perbedaan kami
bukanlah kendala selagi kami masih memakai
bahasa sama dan bahasa itu bernama
CINTA...
kami biarkan dua hati kami berbicara
tentang impian-impian kami
tentang hasrat & keindahan
kemudian kami menjadi taqjub
karena ternyata kami begitu berbeda
sekaligus juga begitu serasi
Maka kamipun berjanji untuk menyatukan
kedua hati kami dalam satu bahtera agar yang berbeda
meski berbeda namun serasi
agar yang kosong dapat terisi dengan sempurna
agar segala impian dapat kami wujudkan berdua
karena perbedaan kami
bukanlah kendala selagi kami masih memakai
bahasa sama dan bahasa itu bernama
CINTA...
Langganan:
Postingan (Atom)